Sitatapatra Bhagavati
大白傘蓋佛母
Da Bai San Gai Fo Mu
Sitatapatra Bhagavati dalam Bahasa Mandarin adalah 大白傘蓋佛母(Da Bai San Gai Fo Mu) dan dalam Bahasa Tibet Sitatapatra adalah Dugkar大白傘蓋佛母
Da Bai San Gai Fo Mu
Sitatapatra Bhagavati muncul dari Usnisha Buddha Sakyamuni. Kemunculan Sitatapatra Bhagavati juga memiliki nidananya tersendiri tercatat di dalam Kitab Sutra-Nya, ketika itu, sewaktu Buddha Sakyamuni sedang berada di Surga Tryatrimsa, yakni tempat Kaisar Langit, Taoisme mengatakannya Yu Huang Da Di, juga penguasa surga tengah dari 33 surga. Di Surga ini seharusnya sangat damai, hanya menikmati kebahagiaan, tidak ada penderitaan. Surga Trayastrimsa adalah salah satu Surga dari Alam Karmadhatu. Sang Buddha pergi ke Surga Trayastrimsa, mengundang Penguasa Surga Trayastrimsa memberikan-Nya sebuah kamar, lalu Sang Buddha bermeditasi dan tidur dengan baik di dalamnya, tidak peduli dengan hal-hal duniawi.
Tepat saat itu, Sang Buddha tengah tertidur, tiba-tiba terdengar teriakan pembunuhan di luar Istana Surga Trayastrimsa, sekawanan besar bala tentara menyerang Surga Trayastrimsa, Sang Buddha sangat terkejut. Tempat istana langit ini didominasi oleh sukha, tidak ada dukha, mana ada suara teriakan pembunuhan. Penguasa Surga Trayastrimsa pun buru-buru melapor pada Sang Buddha, memohon pertolongan Sang Buddha. Penguasa Surga Trayastrimsa berkata, Raja Asura memimpin seluruh bala tentara menyerang Surga Trayastrimsa.
Sang Buddha berpikir bahwa perang di dunia manusia sudah sangat hebat, di India, negara besar menelan negara kecil, negara kecil memikul upeti yang berat, rakyat hidup sengsara, Raja Vaidurya pun telah membinasakan Suku Sakya, di dunia manusia pun Sakyamuni Buddha tidak bisa pulang walau punya rumah sekali pun. Ia tak menyangka di surga juga ada perang, Raja Asura memimpin bala tentara menyerang Kota Trayastrimsa. Penguasa Surga Trayastrimsa memohon pertolongan Sang Buddha.
Sakyamuni Buddha berpikiran bahwa Ia bertamu di sini, lagipula orang lain telah melayani dengan sangat baik, sekarang orang lain sedang terjadi peperangan, kalau Ia kabur begitu saja, ini juga tidak benar, apalagi Penguasa Surga Trayastrimsa telah memohon pada-Nya. Saat ini, Sang Buddha pun memanifestasikan sesosok Sitatapatra Bhagawati pembalik dan penangkis dari lubang ubun-ubun (Usnisha) kepala-Nya, juga bertangan dan bermata seribu, Sitatapatra Bhagavati bahkan memegang sebuah payung putih berukuran besar. Sitatapatra berubah menjadi sebuah tudung vajra yang berwarna putih, Vajra adalah tidak terhancurkan, sangat kokoh, tudung Vajra yang sangat kuat, semakin lama semakin luas, melindungi seluruh istana Trayastrimsa (Tudung Vajra ini melindungi meliputi / menutupi seluruh Istana Tryatrimsa dan semua senjata yang digunakan untuk menghancurkan tudung Vsjra, akan patah)
Raja Asura memimpin bala tentara memanah tudung vajra, sekali panah, anak panah pun patah; memancung tudung vajra dengan golok, golok pun patah, sekeliling Istana Tryastrimsa pun dilindungi dengan tudung vajra dari Sitatapatra. Seluruh rakyat dan penguasa Surga Trayastrimsa pun berada di dalam lingkup payung pusaka, tidak ada satu benda pun yang bisa menghancurkan Sitatapatra. Raja Asura telah menghabiskan kekuatan 9 ekor lembu dan 2 ekor harimau (kekuatan yang maha besar) pun tidak dapat membuka tudung vajra, lebih baik mundur saja. Sehingga, Surga Trayastrimsa pun berhasil ditolong oleh Sang Buddha. Oleh karena itu, sebab kemunculan Sitatapatra Bhagavati adalah Bhagavati pembalik dan penangkis yang menjelma dari ubun-ubun kepala Sakyamuni Buddha.
Sang Buddha bertanya pada Penguasa Surga Trayastrimsa, "Apa yang telah Anda lakukan sehingga Raja Asura bisa murka?" Penyebabnya ada dua. Penguasa Surga Trayastrimsa menjelaskan dengan penuh malu, karena saya menginjak di dua perahu. Asura pria sangat jeleknya, tak disangka Asura wanita justru sangat cantik, Penguasa Trayastrimsa pun memperistri putri Raja Asura dan dijadikan permaisuri, yakni ratu. Namun, wajah yang cantik kalau sudah lama dipandang juga akan bosan. Oleh karena itu, belakangan Penguasa Surga Trayastrimsa pun menaksir dayang istana yang cantik jelita, juga memperistrinya. Permaisuri murka, pulang dan melapor pada Raja Asura, mengatakan bahwa Penguasa Surga Trayastrimsa mencampakkannya. Raja Asura sangat marah, saya menikahkan putri saya padamu untuk menjalin hubungan baik antar 2 kerajaan! Kini, Penguasa Surga Trayastrimsa menindas sang permaisuri, makanya, Raja Asura pun mengutus bala tentara untuk menyerang Istana Trayastrimsa.
Alasan kedua, suatu kali Raja Asura sedang merayakan ulangtahunnya di dasar laut, seluruh asura pun berkumpul, mereka datang memotong kue tar dari pisau kecil hingga pisau besar, satu orang satu potong, semua orang bersenang-senang di arena yang sangat luas di dasar laut. Tiba-tiba di angkasa lewat sekawanan orang, yakni Dewa Trayastrimsa membawa sekawanan jenderal istana sedang patroli memeriksa dunia, dari tengah angkasa melewati permukaan laut asura. Saat Raja Asura yang tengah berulangtahun melihat angkasa, mengapa Penguasa Surga Trayastrimsa membawa sekawanan bala tentara lewat di atas kepala saya, berarti tidak menghormati saya. Mengapa Ia boleh lewat di atas saya, bukan di bawah saya, ini sengaja menantang saya, saya tidak tahan. Justru karena kedua alasan ini, Raja Asura sangat murka, lantas membawa seluruh bala tentara menyerang Surga Trayastrimsa.
Sitatapatra Bhagavati memiliki Dharmabala Pembalik dan Penangkis yang sangat besar. Apa yang dimaksud dengan pembalik dan penangkis? "Pembalik" artinya sebesar apapun kekuatan Dharma yang dimiliki oleh lawan, dapat dibalikkan pada lawan. Apa yang dimaksud dengan "penangkis"? Yakni, sebesar apapun kekuatan Dharma yang dimiliki lawan, kekuatan tersebut dapat ditangkis. Oleh karena itu, kebaikan Sitatapatra Bhagawati adalah Ia sendiri adalah adinata penakluk, juga termasuk dewa vajra, yakni dewa vajra orde ibu, yakni termasuk dewa vajra aspek kebijaksanaan, oleh karena itu, Ia sendiri juga tidak rusak, juga vajra, juga mahabala, juga kokoh. Jika menekuni Yidam Sitatapatra Bhagavati, tentu tidak takut guna-guna, dengan bervisualisasi Sitatapatra naik ke tengah angkasa, tudung vajra-Nya menutupi, seluruh ilmu sihir pun tidak dapat mengenai, semua bencana pun menyingkir, oleh karena itu, seluruh hal negatif pun dibalik dan ditangkis, maka Sitatapatra Bhagavati termasuk adinata penaklukan, tidak hanya menaklukkan guna-guna, juga bisa menaklukkan semua setan jahat, semua Mara, bahkan Asura, semua karma buruk pun tidak akan muncul.
Penjelasan dikutib dengan pengeditan seperlunya dari Dharmadesana Dharmaraja Lian Sheng pada saat Homa Sitatapatra Bhagavati
大白傘蓋佛母本尊法
Sadhana Yidam Sitatapatra Bhagavati
Sadhana Yidam Sitatapatra Bhagavati
先祈求根本傳承加持:Terlebih dahulu memohon adhistana Mahamulacarya :
先觀空,次觀想根本傳承上師蓮生活佛住頂放光加持,持「根本傳承上師心咒」七遍,祈求修法圓滿 。Visua lisasi kesunyataan, kemudian bervisualisasi Mahamulacarya Liansheng menetap di cakra usnisa memancarkan cahaya adhistana, menjapa Mantra Hati Guru 7 kali, memohon kesempurnaan sadhana.
再作四無量心觀。Visualisasi Caturapramana.
作驚醒手印:拍掌兩下,再交加彈指。Mudra Pembuka : Bertepuk tangan dua kali , tangan disilangkan dan mengklik jari.
一、唸清淨咒Menjapa mantra pembersihan.
二、唸召請咒Menjapa mantra pengundang.
三、大禮拜Mahanamaskara.
四、大供養Mahamandalapuja.
五、四皈依咒Mantra Catursarana.
六、披甲護身Simabandhana diri.
七、唸高王觀世音真經Melafalkan Sutra Raja Agung Avalokitesvara.
八、加唸往生咒(七遍)Menjapa Sukhavativyuha Dharani (7x)
九、加唸根本傳承上師心咒:嗡。咕嚕。蓮生。悉地。吽。(一○八遍)Mantra Mulacarya : "Om Gulu Liansheng Xidi Hum " (108x)
十、結印及觀想Membentuk mudra dan bervisualisasi
結大白傘蓋佛母手印
Mudra Sitatapatra Bhagavati
觀想:Visualisasi :
先觀空,唸觀空咒:Visualisasi kesunyataan, menjapa mantra visualisasi kesunyataan 3x :
嗡。司巴瓦。速達。沙爾瓦。打爾嘛。司巴瓦。速朵杭。(三遍)
"Om Sibawa Suda Saerwa Daerma Sibawa Suduohang "
觀想整個虛空是白色的,有一個咒輪,當中有一個「嗡」字,「嗡」字旋轉化為大白傘蓋佛母,一頭、二臂、三眼 ,左手持傘蓋,右手施願印。也可以觀想佛母跏跌坐於蓮花上。
Bervisualisasi di angkasa yang berwarna putih, terdapat sebuah Cakra Dharani, ditengah nya terdapat Bijaksara Om yang berwarna Putih. Bijaksara Om yang berada di tengah Cakra Dharani berputar berubah menjadi Sitatapatra Bhagavati, Sitatapatra Bhagavati memiliki satu kepala, dua lengan, dan tiga mata. Tangan kiri memegang Chatra (Payung Pusaka) dan tangan Kanan membentuk Varada Mudra, duduk di atas Bunga Teratai
十一、持大白傘蓋佛母心咒 Menjapa Mantra Sitatapatra Bhagavati
持唸珠觀想:Visualisasi penggunaan japamala :
(雙手持唸珠置胸前,唸時用大拇指撥珠。)左手觀想成金剛鈴,右手觀想成金剛杵,佛頭珠觀想成多寶佛塔,四 粒間珠觀想成四大天王,穗鬚觀想成蓮花手(佛手)。串珠的線觀想成金剛薩埵本性的白光繞一圈。持咒時每撥一 粒珠子都觀想成一尊大白傘蓋佛母,來到自己面前。(kedua tangan memegang japamala di depan dada, ibu jari digunakan untuk menggeser butir mala) visualisasi tangan kiri berubah menjadi Vajragantha. Tangan kanan menjadi Vajra. Butir kepala japamala berubah menjadi stupa Prabhutaratna, empat butir pembatas japamala berrubah menjadi Caturmaharajika, rumbai berubah menjdai tangan teratai (tangan Buddha). Benang penghubung mala berubah menjadi seutas sinar putih sifat sejati Vajrasattva. Saat menjapa mantra, tiap butir mala yang digeser berubah menjadi Sitatapatra Bhagavati di hadapan kita.
咒語: 吽。媽媽。吽尼。梭哈 (一○八遍)
Mantra : "Hum Mama Hum Ni Soha" (108x)
十二、入三摩地Memasuki Samadhi.
觀想 Bervisualisasi:
雜---虛空中顯現大白傘蓋佛母。
吽---佛母移至行者頭頂。
班---心際白色蓮花開放,蓮花中心有一個「嗡」字,嗡字放白光三度,此時佛母慢慢進入心中,然後佛母 慢慢變大。
霍---自己在一剎那間就變成大白傘蓋佛母,上升虛空,變化傘蓋,觀想傘蓋放出大白光,護住所要保護的人、居所、都 市
Zha --- Sitatapatra Bhagavati muncul di angkasa
Hum --- Sitatapatra Bhagavati berpindah ke ubun – ubun kepala Sadhaka
Ban --- Di Cakra Hati terdapat sebuah Padma (Teratai) yang berwarna Putih, Padma itu mekar, di tengah
nya terdapat Bijaksara Om yang berwarna putih, memancarkan Cahaya Putih sebanyak 3 kali,
Sitatapatra Bhagavati turun ke Cakra Hati dan perlahan – lahan membesar
Ho --- Diri sendiri menjadi Sitatapatra Bhagavati, melesat ke angkasa berubah menjadi sebuah Chatra,
Memancarkan Cahaya Putih Maha Terang, melindungi Sadhaka, orang – orang, tempat yang ingin dilindung
十四、唸佛(三遍)Melafal nama Buddha (3x)
十五、迴向Menyalurkan jasa.
願同唸佛者,同生極樂國,上報四重恩,
Yuan tong nian fo zhe, tong sheng ji le guo, shang bao si zhong en
下濟三途苦,見佛了生死,如佛度一切。
Xia ji san tu ku, jian fo liao sheng si, ru fo du yi qie.
Semoga kami umat Buddha, terlahir di Sukhavatiloka.
Keatas berbakti kepada Sang Buddha, Guru, Ayah ibu dan Negara.
Kebawah membantu mereka di tiga alam samsara.
Bertekad mencapai pencerahan Buddha.
Terbebas dari tumimbal lahir menyeberangkan makhluk samsara.
弟子○○○今依此作迴向。願將修法功德迴向給根本傳承上師,祈願師佛常住世間,不入涅槃,永轉法輪,佛體安 康。恭祝大家身體健康,萬事如意,道心堅固,逢凶化吉。願一切所求的願望都得到圓滿。願一切災 難退散。嗢! Siswa (nama) dengan ini melimpahkan jasa, jasapahala sadhana dilimpahkan kepada Mamamulacarya, semoga sehat walafiat, senantiasa menetap di dunia, tidak memasuki Parinirvana, selamanya memutar Roda Dharma. Semoga kita semua sehat lahir dan batin,memiliki sraddha yang kokoh, segala permohonan yang baik dan wajar dapat terpenuhi, semoga semua malapetaka sirna. WUN!
(有關「迴向」的觀想及細節,請詳閱『密教大光華—細說真佛密法完整修持儀軌』第172頁。) (Mengenai visualisasi dan detil dari "Penyaluran Jasa ", silahkan menyimak " Mijiao Da Guang Hua--Penjelasan Lengkap Tatacara Sadhana Tantra Zhenfo" halaman 172)
十六、唸百字明咒(三遍)Menjapa Mantrasatksara 3x
十七、大禮拜Mahanamaskara.
十八、唸圓滿咒Menjapa mantra paripurna
嗡。部林。(三遍)
Om Pulin (3x)
嗡。嗎呢。唄咪。吽。
Om Mani Beimi Hum.
作遣散手印:拍掌兩下,再交加彈指。
Mudra penutup : Bertepuk tangan dua kali, kedua tangan bersilangan dan mengklik jari.
修法圓滿。如意吉祥。
Sadhana selesai dengan baik dan sempurna
Taisho Tripitaka No.1230, Sakyamuni Buddha mengatakan :
Bagi yang mendengar mantra dan tata cara, bila menekuninya tanpa tata aturan yang sah (arus abhiseka Gurumula) ~ Dharani Mahacakravajra, semua mantra tak akan berfungsi, berarti melakukan penyimpangan dan merupakan pencurian Dharma, setelah meninggal dunia akan terjatuh dalam neraka, kemudian terlahir kembali di alam hewan. Inilah akibat pelanggaran dari penyimpangan tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar