Kurukulla Bhagavati
Kurukulla Baghavati nama lainnya adalah Zuoming Fomu (Zuo = Segera Melakukan, Ming = Pengetahuan / Vidya , Fomu = Baghavati) Beliau adalah Bunda yang segera memberikan vidya untuk menghancurkan kegelapan batin.
Kurukulla Baghavati berada dalam kesadaran para insan dan memenuhi semesta ini, maka Beliau disebut juga Sanjiezizai Kongxingmu (Trilokasvara Baghavati / Bunda Yang Leluasa di Triloka) , dengan kata lain Beliau merupakan salah satu manifestasi sifat dan kekuasaan Sang Penguasa Semesta itu sendiri (dalam Buddhisme, mampu menguasai mikrokosmos / tubuh dan batin sendiri = mampu menguasai makrokosmos, seluruh isi semesta, dengan kata lain menjadi leluasa tak lagi diperbudak oleh khayal dalam semesta ini)
Oleh karena itulah Kurukulla Baghavati mampu menyerap dan memasuki ke dalam kesadaran tiap insan. Merupakan salah satu Adinata Terpenting di
Padmakula (Adinata Utama di Padmakula adalah Amitabha Buddha).
Kurukulla Bhagavati bersumber dari Hevajra Tantra, merupakan manifestasi Amitabha Buddha dengan Tara Merah, termasuk dalam kategori Vajra Dakini dari Padmakula. Kurukulla Baghavati memeiliki berbagai warna tubuh, merah (Rakta), putih (Sita), hitam dan lain sebagainya. Yang paling utama adalah Kurukulla Merah.
Menekuni Mantra Hati Kurukulla akan memperoleh keleluasaan tubuh dan pikiran, segera mencapai tingkatan leluasa. Memperoleh panjang usia (Karena Beliau juga merupakan sifat Buddha Amitayus / Amitabha, Buddha panjang usia ), kata-kata yang merdu dan penuh kesungguhan, Prajna Sunyamahasukha, realisasi kemampuan menyerap batin semesta, cahayanya menerangi insan tiga alam derita, sukses dalam keempat karman (tolak bala, rejeki, kerukunan dan penaklukkan), terlahir di alam surga, menghancurkan kegelapan mencapai pencerahan, memutus segala kemelekatan dan pikiran kacau (terutama yang disebabkan oleh kemelekatan pada cinta duniawi), segera menyempurnakan duniawi dan adi duniawi, memperoleh anasrava , disukai banyak pihak, memperoleh penghormatan dari bawahan dan disenangi atasan, memperoleh jodoh yang baik dan semakin rupawan.
Salah satu aspek Utama dari Kurukulla Bhagavati adalah Maha Vasikarana, Maitri Karuna nya adalah Maitri Karuna yang universal kepada semua makhluk tanpa membeda - bedakan. Melalui aktivitasnya Kurukulla Bhagavati
Cerita Mengenai Asal Mula Pintu Dharma dari Kurukulla Bhagavati
Pada jaman dahulu, ada seorang Raja yang bernama Dorje Naljorma. Beliau memiliki banyak istri dan selir, serta memimpin rakyat jelata yang tak terhingga banyaknya. Diantara para istri dan selirnya, ada seorang ratu yang terkemuka dan berpengaruh, namun raja tidak sudi mendampinginya. Maka itu, ratu berkata kepada seornag dayang yang perngertian, "Temukanlah ilmu sakti untuk memikat raja!" Dayang ini kemudian mencari ke seluruh pelosok kota, terakhir tibalah ia di sebuah pasar yang menjual benang. Tampak olehnya seorang gadis yang angat cantik berkulit merah gelap, dan ia meminta petunjuk kepadanya. GAdis itu menyerahkan sebungkus makanan dan berkata, "Permintaan pemohon akan terpenuhi!" Sekembalinya, dayang menyerahkan makanan itu kepada ratu, dan menceritakan asal - usulnya. Ratu tidak berani memanfaatkannya pada diri raja karena khawatir bila makanan itu mengandung racun, sehinga kemudian Ratu melemparkan maknan ini ke dalam sebuah telaga kecil yang berada di sisi istana. Tak disangka, maknan ini ternyata dimakan oleh Rajanaga yang berada di telaga tersebut, sehingga Rajanaga pun menjadi terpikat oleh Ratu. Kemudian Rajanaga menjelama menjadi Raja (Raja Dorje Naljorma) dan menghampiri ratu, sehingga ratu pun hamil.
Raja menjadi murka mendengar kabar bahwa Ratu hamil karena Raja merasa belum pernah menyentuh Ratu (melakukan hubungan seksual dengan ratu), sehingga Raja memerintahkan untuk menghukum Ratu sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ratu membela diri, sehinga kemudian Raja berkata, "Coba saya selidiki dahulu!" Ia pun memerintahkan dayang tersebut untuk pergi mencari gadis yang berkulit merah gelap itu. Setelah ditemukan, gadis berkulit merah galap tersebut diundang ke istana. Dari hasil introgasi, Raja menyadari bahwa Gadis tersebut adalah Kurukulla Bhagavati, lalu Raja pun memeluk kaki beliau dan memohon Abhiseka. Selain menerima Abhiseka, raja juga diajarkan sila sehingga ia berhasil mencapai Pencerahan Awal dan Pencerahan Venaka, lalu ia pun berceramah dan melatih diri sehingga memiliki Mahaprajna rangkap. Setelah itu ia Tercrahakan dengan Sadhana Bhagavati.
Melalui Sang Raja, Sadhana ini diwariskan kepada Guru Vajrasana Cilik, Bhiksu Wari, dan Lima Leluhur Aliran Sakya hingga berkembang di daerah Tibet dan menjadi salah satu dari 13 Ajaran Emas yang tidak pernah keluar dari tembok vihara (13 Sadhana berharga Aliran Sakya yang tidak diwariskan). Meski Pencerahan Awal dan Pencerahan Venaka dapat dicapai dengan melaksanakan Latihan ini dari Kurukulla Bhagavati dan menjalankan Sila nya, tetapi yang terpenting adalah Ajaran ini cocok untuk menakhlukkan orang yang berpandangan lain (Pandangan salah / sesat). Melatih dan menjapa Mantra Adinata ini juga dapat meningkatkan Prajna, Sadhana kekayaan tersebar luas, memperbesar kewibawaan, dan Pahala yang berlimpah. Konon Kaisar Ganlong pernah melatih Sadhana ini sehingga dirinya dihormati orang banyak. Jika sadhana ini dilatih orang awam, maka mereka akan hidup dengan penuh sukacita, juga dapat meningkatkan Berkah dan Prajna. Dahulu Sadhana ini jarang diwariskan, kini juga tidak banyak diwariskan, maka Sadhana ini sangatlah berharga.
Kurukulla Bhagavati bertubuh merah melambangkan hati manusia dapat ditaklukkan, memiliki satu kepala melambangkan hanya ada satu kebenaran sejati, memiliki tiga mata melambangkan melihat ketiga waktu, mengenakan mahkota dari lima tengkorak melambangkan Panca Prajna dari Panca Buddha Vajra juga melambangkan menakhlukkan kelima racun (Dengan Lima Kebijaksanaan menaklukan Kelima Racun), memiliki empat lengan melambangkan sudah terbebas dari empat jenis kelahiran dan juga melambangkan empat macam keberhasilan (Melenyapkan musibah, menambah kekayaan, menaklukan hati manusia, melenyapkan Mara) dan juga melambangkan Catur Apramana, tangan kiri dan tangan kanan pertama memegang busur dan anak panah yang terbuat dari rangkaian Bunga Utpala melambangkan Samadhi dan Prajna, Tangan kanan kedua membawa Kait Bunga Utpala melambangkan Vasikarana, tangan kiri kedua membawa Tali / Jerat yang terbuat dari Bunga Utpala melambangkan kekuatan yang tanpa batas / dominasi atas segala bantuk keuatan, memiliki dua kaki melambangkan kesatuan antara Sila dan Samdahi, tubuh yang telanjang melambangkan tidak ada lagi kemelekatan, mengenakan kulit harimau melambangkan sudah terbebas dari segala bentuk kebencian, mengenakan mala dari 50 kepala manusia melambangkan sudah terbebas dari segala bentuk pikiran (dualisme pikiran)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar