Selasa, 22 Januari 2013

Goresan Pena Untuk yang Galau

Gejolak batin anak ramaja yang tengah beranjak dewasa terkadang terlihat begitu lucu dan naif karena terkesan amat tidak realistis. Bila ditinjau dari aspek psikologis, secara umum anak remaja yang sedang beranjak dewasa cenderung memiliki emosi yang cukup labil, sehingga kondisi batinnya pun tidak stabil. Apakah demikian itu baik? Bolehkah demikian? Sebenarnya semua ini terjadi secara alami dan wajar karena kita semua adalah insan yang miliki perasaan, seperti kata "Bodhisatva" diterjemahkan ke dalam Bahasa Mandarin menjadi "菩薩 / Pu Sa" dan kedua aksara "菩薩" sendiri sebenarnya memiliki makna menyadarkan insan yang berperasaan karena Menapaki jalan Bodhisatva, bukan berarti belajar untuk menjadi batu yang tidak berpersaan. Pergolakan batin anak remaja yang sedang beranjak dewasa, terutama yang diakibatkan dari hubungan dengan lawan jenis pada dasarnya merupakan hal yang alami, karena bila kita melihat di dalam kehidupan nyata pergolakan batin akibat hubungan dengan lawan jenis ini sendiri bukan hanya terjadi pada anak - anak remaja, tetapi juga pada orang yang dari segi usia sudah dikategorikan sebagai "orang dewasa", hanya saja bentuk nya yang mungkin tidak sama.

Sebenarnya semua hal tersebut adalah proses belajar, karena di dalam hidupp ini kita sedang belajar, belajar untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Melalui hubungan dengan lawan jenis (katakanlah berhubungan di sini mulai dari ketertarikan, menjalin hubungan, dan juga berpacaran) dan mengalami pergolakan batin tersebut, tentunya kita akan menjadi semakin memahami realita hidup dan juga memiliki kesadaran, serta menjadi "lebih matang" lagi. Pergolakan batin akibat hubungan dengan lawan jenis adalah hal yang sangat wajar bahkan merupakan sebuah proses menuju kedewasaan, namun satu hal yang terpenting dari proses ini, meskipun kita semua adalah insan yang berperasaan, namun kita tidak boleh terlalu berkutat pada perasaan kita sendiri karena bila kiat hanya berkutat pada perasaan tersebut, pada akhirnya kita akan terpenjara oleh perasaan itu, kita harus menyadari bahwa saat ini kita hidup di tengah realita, bukan di dalam perasaan kita sendiri yang begitu "sempit". Satu hal yang terpenting adalah kita harus belajar untuk selalu sadar dan menggunakan kebijaksanaan dalam setiap kesempatan (bukan hanya didominasi oleh perasaan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Segala Pahala Kebajikan dari pembabaran Dharma di blog ini, seluruhnya dipersembahkan kepada Mula Guru Dharmaraja Lian Sheng, semoga Dharmaraja Lian Sheng selamanya menetap di dunia, dan memutar Roda Dharma dalam bentuk kendaraan besar dan kecil untuk berbagai tingkat kemampuan dalam motivasi semua makhluk yang ada saat ini. Semoga saya dapat segera mencapai Pencerahan Sempurna demi semua makhluk. Semoga semua makhluk yang hidup di Samsara dapat berjodoh dengan Buddha Dharma, mempraktekkan Dharma, setelah memperoleh pengetahuan, dapat mengalahkan musuh - musuh yang berbahaya, dari ketiga racun, dan dapat mencapai Pencerahan

Om Mani Padme Hum

Secara khusus saya mengucapkan terima kasih kepada Saudara Sedharama, Lian Hua Shi An yang telah menerjemahkan sangat banyak Materi Dharma dari Bahasa Mandarin ke Bahasa Indonesia, yang mana hasil terjemahannya sangat banyak yang saya post di blog ini

Manjusri Mantra

Music


Music