Senin, 13 Juni 2011

Grand Puja Zhingdrup




Zhingdrup (Latihan Untuk Terlahir di Alam Suci Sukhavati)

Zhingdrup atau Latihan untuk terlahir di alam suci Sukhavati merupakan metode tertinggi untuk terlahir di alam suci Buddha Amitabha, yang dikarang oleh Zurmang Kenchen Pema Namgyal, berdasarkan doa-doa aspirasi agung dari Karma Chakme.

Meski memiliki tubuh manusia yang sangat berharga saat ini, kita masih berada di persimpangan jalan, di mana kita dapat memilih untuk mengikuti jalur pembebasan atau kita membiarkan diri kita senantiasa terjerat dalam lautan samsara yang tak pernah berakhir. Oleh karena itu, kita harus merampungkan kualitas pencerahan tertentu ketika memiliki kesempatan dan kemampuan untuk merealisasikannya. Terdapat banyak cara untuk merampungkan kualitas-kualitas ini seperti melalui inisiasi, pandangan benar, meditasi benar dan perbuatan benar. Akan tetapi, teknik-teknik itu membutuhkan inteligensi yang lebih tinggi yang membutuhkan banyak usaha, waktu, dan energi yang hampir tidak mungkin tersedia bagi orang-orang awam di zaman modern ini.

Itulah sebabnya, Zhingdrup dianggap sederhana namun sangat bermanfaat. Zhingdrup dapat dilatih oleh siapapun, baik Rinpoche, bhiksu dan bhiksuni, serta umat awam, dengan tingkat intelegensi yang rendah, menengah ataupun tinggi. Semua orang memiliki kesempatan untuk merampungkan latihan ini. Apalagi alam suci Sukhavati merupakan alam suci yang paling terkenal dalam semua tradisi Buddhis, dan Buddha Amitabha sendiri telah memberikan jaminan bahwa siapapun dapat terlahir di alam suci-Nya jika dapat merampungkan empat kondisi untuk terlahir di alam suci itu. Hal ini dapat terjadi dikarenakan kekuatan komitmen dan aspirasi Buddha Amitabha saat beliau berada dalam tingkatan Bodhisattva.

Keempat kondisi untuk terlahir di alam suci Sukhavati adalah sebagai berikut:

  1. Memvisualisasikan alam suci Sukhavati dalam pikiran kita.
  2. Mengumpulkan pahala kebajikan yang tidak terbatas melalui doa cabang tujuh.
  3. Membangkitkan pikiran pencerahan atau Bodhicitta.
  4. Menyegel pahala-pahala kebajikan dengan melakukan pelimpahan jasa dan doa aspirasi.

Zhingdrup juga merupakan latihan yang sangat efektif dan bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari karena Buddha Amitabha sesungguhnya tidak terpisahkan dari Buddha Amitayus (Buddha Panjang Umur), karena Buddha Amitayus sendiri sebenarnya merupakan salah satu bentuk manifestasi dari Buddha Amitabha. Oleh karena itulah, Zhingdrup merupakan latihan tertinggi untuk meningkatkan inti sari kehidupan, kekayaan, energi positif dan pahala kebajikan, serta menenteramkan rintangan hidup dan karma-karma negatif. Pencapaian-pencapaian duniawi tersebut dapat dirampungkan secara sederhana melalui persembahan susu, air, bunga, dupa, pelita, dan torma selama puja Zhingdrup.


Biografi Singkat H.E. Zurmang Gharwang Rinpoche XII



Yang Mulia Zurmang Gharwang Rinpoche ke-12, pemimpin tertinggi Silsilah Bisikan Zurmang, terlahir sebagai seorang pangeran di keluarga Kerajaan Sikkim pada tanggal 30 Juni 1965. Raja Sikkim yang memerintah saat itu, Shri Palden Thondup Namgyal, adalah kakak dari ibu-Nya. Namun kehidupan istana tidak pernah menjadi suratan hidup Rinpoche. Bahkan sebelum lahir, beliau telah dikenali oleh Yang Mulia Gyalwa Karmapa ke-16, pemimpin Silsilah Kagyud, sebagai Zurmang Gharwang ke-12.

Garis inkarnasi yang tidak terputus ini pertama kali muncul pada abad ke-14, sebagaimana iramalkan oleh Tilopa sendiri, setelah kemunculan 13 generasi pemegang silsilah tantra esoterik-Nya yang tidak berinkarnasi sejak masa beliau.

Saat sedang mengandung Rinpoche sekitar 6 bulan, ibu-Nya menghadiri suatu upacara penting yang dipimpin oleh Yang Mulia Gyalwa Karmapa ke-16 di Biara Rumtek. Selama tarian tradisional rakyat Tibet dalam upacara itu, suatu persembahan permata diberikan kepada Yang Mulia Karmapa. Dengan melanggar tradisi-Nya sendiri, beliau menolak persembahan itu dan menunjuk ibu dari Rinpoche yang menjadi terkejut, dengan meminta sebagai gantinya agar persembahan itu diberikan kepadanya. Yang Mulia Karmapa kemudian mengumumkan bahwa beliau sedang mengandung Gharwang Rinpoche ke-12.

Rinpoche lahir di pagi hari. Orang tua-Nya mengutus seorang kurir untuk memberitahu Yang Mulia Karmapa mengenai kelahiran-Nya yang akan segera terjadi. Namun sebelum kurir itu meninggalkan rumah, Saljay Rinpoche, utusan Yang Mulia Karmapa, bersama dengan sekumpulan bhiksu, sudah berada di ambang pintu dengan suatu persembahan katha dari Yang Mulia Karmapa untuk menyambut kedatangan anak itu secara resmi pada waktu kelahirannya dan sepucuk surat yang berisi berkah Yang Mulia Karmapa bagi kesejahteraan Rinpoche.

Rinpoche secara resmi dinobatkan pada usia 11 tahun di Rumtek guna memulai pelajaran Buddhis-Nya. Beliau telah menerima banyak inisiasi pribadi, transmisi naskah ajaran serta transmisi lisan dari Yang Mulia Karmapa ke-16. Beliau juga menerima ajaran dari mendiang Yang Mulia Jamgon Kongtrul Rinpoche, Shamarpa, Tai Situpa, Sakya Trizin, Gyaltsapa, Khenchen Petse Rinpoche dan Kyabje Sonam Chopel Rinpoche. Sebagai tambahan, beliau telah belajar di bawah bimbingan para cendikiawan Buddhis termasyur seperti Khenchen Thrangu Rinpoche, Khenpo Tsultrim Gyamtso, Khenpo Chodak Tenpel, Khenpo Tenzin Phuntsok dan Khenpo Karma Choden.

Pada tahun 1987, saat masih kuliah di Nalanda Buddhist Institute yang terkenal, Rinpoche mulai membabarkan Dharma dan kemudian mengajar secara luas di Asia, Amerika dan Eropa. Guna menjangkau para pendengar internasional secara langsung, Rinpoche memberikan ajaran dalam Bahasa Inggris. Kerendahan hati dan ketulusan Rinpoche yang begitu besar telah membangkitkan kasih sayang dan rasa kagum pada banyak orang yang beruntung berjumpa dengan-Nya. Pada tahun 1990, Wali kota Los Angeles, California, Amerika Serikat menganugerahi-Nya gelar Keys of the City, yang membuat Rinpoche menjadi warga kehormatan di kota itu, dengan tujuan untuk memajukan pemahaman dan praktik Buddha Dharma yang lebih baik. Dengan pemahaman beliau atas budaya barat dan kemahiran-Nya dalam berbahasa Inggris, Rinpoche mampu membabarkan Dharma secara jelas dan efektif, dengan memperlihatkan bagaimana suatu falsafah kuno secara mengejutkan masih relevan di dunia modern ini.

Setelah merampungkan studi Buddhis Tibet secara resmi dan Bahasa Inggris pada usia 26 tahun, Rinpoche meninggalkan Rumtek untuk memulai tugas menetapkan kedudukan-Nya di Sikkim serta menetapkan kembali tempat kedudukan utama-Nya di Qinghai, Tibet, dan membentuk pusat-pusat Dharma yang tersebar di Singapura, Hong Kong, Jakarta, Medan, Surabaya, Pekan Baru, Taipei dan Kuala Lumpur.

Rinpoche telah membentuk ikatan berharga yang tidak terhitung banyaknya dan menyentuh hati banyak orang, baik kaum Buddhis maupun non Buddhis.



Jadwal Puja:

Jakarta
Sabtu, 30 Juli 2011
10.00 - 12.00 Puja Zhingdrup
12.00 - 15.00 Istirahat Makan Siang
15.00 - 17.00 Puja Zhingdrup
17.00 - 19.30 Istirahat Makan Malam
19.30 - 21.30 Transmisi dan Penjelasan Ajaran Zhingdrup

Minggu, 31 Juli 2011
10.00 - 12.00 Puja Zhingdrup
12.00 - 15.00 Istirahat Makan Siang
15.00 - 17.00 Amitabha Chao Du
17.00 - 19.30 Istirahat Makan Malam
19.30 - 21.30 Inisiasi Amitabha, Upacara Trisarana, dan Doa Aspirasi Marmi Monlam

Tempat: Restoran Nelayan
Jl. Karang Bolong Raya No. 8, Ancol
Jakarta Utara

Medan
Sabtu, 13 Agustu 2011
10.00 - 12.00 Puja Zhingdrup
12.00 - 15.00 Istirahat Makan Siang
15.00 - 17.00 Puja Zhingdrup
17.00 - 19.30 Istirahat Makan Malam
19.30 - 21.30 Transmisi dan Penjelasan Ajaran Zhingdrup

Minggu, 14 Agustus 2011
10.00 - 12.00 Puja Zhingdrup
12.00 - 15.00 Istirahat Makan Siang
15.00 - 17.00 Amitabha Chao Du
17.00 - 19.30 Istirahat Makan Malam
19.30 - 21.30 Inisiasi Amitabha, Upacara Trisarana, dan Doa Aspirasi Marmi Monlam

Tempat: Wisma Benteng
Jl. Kapten Maulana Lubis No. 6
Medan

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan mengunjungi website Zurmang Kagyud Indonesia ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Segala Pahala Kebajikan dari pembabaran Dharma di blog ini, seluruhnya dipersembahkan kepada Mula Guru Dharmaraja Lian Sheng, semoga Dharmaraja Lian Sheng selamanya menetap di dunia, dan memutar Roda Dharma dalam bentuk kendaraan besar dan kecil untuk berbagai tingkat kemampuan dalam motivasi semua makhluk yang ada saat ini. Semoga saya dapat segera mencapai Pencerahan Sempurna demi semua makhluk. Semoga semua makhluk yang hidup di Samsara dapat berjodoh dengan Buddha Dharma, mempraktekkan Dharma, setelah memperoleh pengetahuan, dapat mengalahkan musuh - musuh yang berbahaya, dari ketiga racun, dan dapat mencapai Pencerahan

Om Mani Padme Hum

Secara khusus saya mengucapkan terima kasih kepada Saudara Sedharama, Lian Hua Shi An yang telah menerjemahkan sangat banyak Materi Dharma dari Bahasa Mandarin ke Bahasa Indonesia, yang mana hasil terjemahannya sangat banyak yang saya post di blog ini

Manjusri Mantra

Music


Music