Rabu, 13 April 2011

Mahamayajala


大幻化網

Mahamayajala


Source : Grand Master Buddha Liansheng Dharmatalk

(05 Aug 1997)
translated by Jun Shi An


Part I

今天跟大家講大幻化網,幻就是幻覺的幻,化是變化的化,網是網子的網。   這個名詞在金剛乘裡面才有,要了解大幻化網不是一件很容易的事情。因為大幻是象徵整個宇宙,化就是變化,網是因果,是因緣。這是一個名稱,但是這個名稱,有很深的意義在裡面。所以按照佛法講,整個宇宙種種的變化因緣,都是在大幻化網裡面。   我們提到密教金剛乘,也有很深的意義在裡面,有最深的意識。所以在表面上,你看起來,跟真實的世界,也許是一個兩面。金剛乘裡面的作法,跟外人的眼光所見的,有些是不同的,不一樣、不相等的,這個也就是大幻化網裡面最深的意識。   我們舉一個例子,蓮華生大士祂本來是人王,祂是從達賴戈消海,被迎請到皇宮裡面,在皇宮裡面成長,將來要接替國王的位子。   但是這個不是蓮華生大士本來祂的命運軌跡裡面的,祂不是人王,祂本身是法王。但是要離開這個皇宮,必須要有很特殊的原因,像被皇宮裡面的人驅逐、流放,祂才能夠出去皇宮。祂要離開皇宮,也要有因緣。   所以蓮華生大士祂的做法,跟我們世俗人的眼光所看的不同,不一樣。祂當王子的時候,為什麼會被流放出去皇宮呢?主要的原因就是殺人。我們談到殺人,王子犯法,與庶民同罪。但是因為祂是王子,所以國王就把祂流放出去。   大家想一想,蓮華生大士離開皇宮,最主要的是因為殺人。別人的眼中看起來,祂哪裡是什麼法王,祂是犯了殺生的業。所以這裡就要提到大梵法王,蓮師祂站在皇宮的閣樓上面,祂也懂得密法,祂穿六面骷髏的唸珠,祂拿著三叉天杖,就是「卡敞」。又手拿金剛杵,左手拿金剛鈴,跳著金剛舞步,密教裡面有金剛舞。這樣子在徐行當中,祂進入大幻化網的神通境界裡面。   一個國家裡面有文武百官,文武百官裡面,有好的,有壞的。這個時候,祂的國裡面的王臣,其中有兩個很不好的,將來會造反的,他們稱為魔之子,一個是魔的妻,將來會造反,在這個國家裡面會叛亂,會製造國家的不安,整個天地之間都大亂。   這個就是蓮華生大士,用祂的慧已經看出來了,有一個叫魔之子,有一個叫魔妻的。所以祂在舞動金剛舞的時候,就用那個三叉天杖射出去,金剛鈴、金剛杵就從皇宮上面丟下,文武百官在那裡,祂就把它丟下來。   很簡單的講,這個就變成殺生了。三叉天杖就射入魔妻的心,很堅固的金剛鈴一丟出來,就把魔之子的腦袋都丟破了,祂就這樣子殺生。   皇宮裡面的人,大家都說這個王子把大臣的妻跟子統統都殺死了。國王到最後沒有辦法,只好把祂流放。祂本來應該死的,但是祂是王子,所以就把祂流放到很遠的地方,蓮華生大士就是藉著流放的機會去修行。   但照理說,怎麼可以殺生呢?但是蓮華生大士祂的天眼跟慧眼,能夠在大幻化網當中觀察,觀察出這個兩個人讓他們存在的話,將來整個朝廷會復滅,整個人民會塗炭,所以殺此二者,能夠救千萬的命,這是祂的觀察。   另外,出於祂自己需要離開皇宮的因緣,祂必須要這樣子做,這一種就是蓮師本身大幻化網的神通遊戲之一。在外人眼中看起來,是蓮華生太子殺生。在蓮華生大士本身的慧眼跟天眼觀察之下,依因緣而看,祂是在救渡眾生,是在救渡千萬個人民,使那些人民不塗炭,這就是金剛乘裡面不同的地方,當中有它的因緣存在,有它的神通遊戲存在,有它種種的變化存在。這種宇宙意識因緣的變化,就叫做「大幻化網」。 嗡嘛呢唄咪吽。

ॐ ॐ ॐ ॐ ॐ ॐ ॐ ॐ ॐ ॐ ॐ ॐ ॐ ॐ ॐ ॐ ॐ ॐ

Hari ini membahas mengenai Mahamayajala (Da Huan Hua Wang), Maya (mandarin : Huanhua) berasal dari kata Huan yang berarti ilusi dan kata Hua yang berarti berubah, sedangkan Wang adalah jala.
 Nama ini hanya ada dalam Vajrayana, tidaklah mudah untuk memahami mengenai Mahamayajala. Karena Mahamaya menyimbulkan alam semesta ini , sedangkan "hua" adalah perubahan, "jala" berarti sebab-akibat atau nidana. Ini adalah sebuah nama, namun nama ini memiliki makna yang mendalam. Jadi, menurut Buddha Dharma, semua perubahan nidana dalam alam semesta ini berada dalam Mahamayajala.   Kita membicarakan mengenai Vajrayana, ini juga memiliki makna yang mendalam, terdapat kesadaran yang paling mendalam. Jadi secara kulit luar, Anda akan memandang ini merupakan dua sisi yang berbeda dengan dunia nyata. Terdapat perbedaan antara cara pandang dalam Vajrayana dengan cara pandang orang awam , tidak sama, ini juga merupakan kesadaran yang peling mendalam dalam Mahamayajala.   Kita ambil satu contoh, Padmasambhava pada mulanya adalah seorang Raja, Beliau berasal dari Danau Danakosha dibawa menuju ke dalam istana, tumbuh di dalam istana, kelak harus meneruskan posisi Raja.   Namun itu tidak berada dalam jalur nasib Padmasambhava, karena Beliau bukanlah Raja manusia, melainkan adalah Dharmaraja. Namun untuk meninggalkan istana harus ada sebuah sebab yang sangat khusus, seperti misalnya harus diusir oleh istana atau diasingkan, dengan demikian barulah Beliau dapat keluar dari istana. Jadi, untuk meninggalkan istana, Beliau juga harus mempunyai nidana.   Jadi cara yang dipakai oleh Padmasambhava tidaklah sama dengan cara kita orang awam pikirkan. Kenapa Beliau bisa diasingkan dari istana saat Beliau masih menjadi seorang pangeran ? Sebab utamanya adalah karena telah membunuh orang. Jika kita membicarakan mengenai pembunuhan, dan pelanggaran yang dilakukan oleh seorang pangeran. Namun karena Beliau adalah seorang pangeran, maka Raja menghukumnya dengan cara pengasingan.   Coba Anda pikirkan, sebab utama Padmasambhava meninggalkan istana adalah karena membunuh orang. Dilihat dari mata orang awam, dari mana Beliau bisa disebut sebagai Dharmaraja ? Bukankah Beliau telah melakukan karma pembunuhan. Jadi disini hendak dibahas mengenai Mahabrahma Dharmaraja, Padmasambhava berdiri diatas loteng istana, Beliau juga menguasai Tantra, Beliau mengenakan japamala tengkorak enam sisi, Beliau menyandang sebuah trisula, yaitu Khatvanga. Tangan kanan membawa vajra dan tangan kiri gantha, Beliau menarikan tarian Vajra, dalam Tantrayana ada tarian Vajra. Saat melakukan hal itu, Beliau memasuki kondisi abhijna Mahamayajala.   Di dalam sebuah negara terdapat pejabat sipil dan militer, ada yang baik dan ada yang jahat, Saat itu diantara para menterinya ada dua yang tidak baik , kelak mereka akan memberontak, mereka disebut sebagai putera iblis dan isteri iblis, kelak akan memberontak dan membuat kerusuhan, merusak keamanan negara, membuat kekacauan besar.   Ini semua terlihat oleh Prajnacaksu (mata Kebijaksanaan Agung) Padmasambhava, nampak seorang sebagai putera iblis, dan yang satunya adalah isteri iblis. Sehingga pada waktu Beliau menarikan tarian Vajra, dari atas istana Beliau melemparkan khatvanga , vajragantha dan vajra ke bawah. Disana ada para menteri, dan Beliau melemparkan semua itu.   Dengan demikian, itu menjadi sebuah pembunuhan, khatvanga menembus jantung isteri iblis, sedangkan vajta yang kokoh begitu dilemparkan memecah kepala putera iblis, demikianlah Beliau membunuhnya.   Orang-orang di dalam istana mengatakan bahwa Sang Pangeran telah membunuh putera dan isteri menteri. Sampai akhirnya sang raja tidak bisa berbuat apa-apa lagi, terpaksa mengasingkannya. Sebenarnya Beliau harus menerima hukuman mati, namun karena Beliau adalah seorang Pangeran, maka hukumannya menjadi sebuah pengasingan ke tempat yang jauh, Padmasmabhava menggunakan kesmpatan di pengasingan untuk melakukan bhavana.   Namun bagaimana boleh membunuh ? Padmasambhava mempunyai Divyacaksu dan Prajnacaksu yang mampu melakukan observasi di dalam Mahamayajala. Beliau mengamati jika dua orang itu dibiarkan hidup, kelak dinasti itu akan runtuh, rakyat akan binasa, sehingga dengan membunuh dua orang itu akan menyelamatkan jutaan rakyat, demikianlah pengamatan Beliau.   Selain itu, Beliau juga memerlukan sebuah nidana untuk meninggalkan istana, sehingga Beliau harus melakukan itu, ini merupakan salah satu dari permainan kosmis Mahamayajala dari Padmasambhava. Tapi dalam pandangan orang awam, Padmasambhava sebagai pangeran telah membunuh orang. Dalam pengamatan Divyacaksu dan prajnacaksu dari Padmasmabhava, dilihat dari nidana, Beliau justru sedang menyelamatkan insan, menyelamatkan nyawa jutaan rakyat, sehingga mereka semua tidak binasa, disinilah letak perbedaan dalam vajrayana, karena didalamnya terdapat sebuah nidana, terdapat sebuah manifestasi, dan terdapat permainan kosmis. Manifestasi yang dilakukan oleh Kesadaran Alam Semesta inilah yang disebut dengan Mahamayajala.

Om Mani Padme Hum


Part II

我們再談大幻化網。
  我們談到蓮華生大士殺魔子跟魔妻的事情,有人就問:「難道這樣子沒有因果報應存在嗎?怎麼可以隨便這樣子做呢?」。   大家稍微想一想看,殺生是有因果的。蓮華生大士雖然祂的神通廣大,祂有神通遊戲,祂為什麼可以隨便殺魔子跟魔妻呢?雖然表面上是為了救所有人民生靈塗炭,但是祂殺人的因果何在?這是一個問題。   祂殺兩個人,在祂的天眼慧眼看起來,祂是救所有的人民。在因緣上講起來,出發點也是善。像釋迦牟尼佛殺強盜,救五百商人,是菩薩心腸。因為假如不救這五百商人,五百商人的生命就被強盜殺死了。為了救五百個商人,釋迦牟尼佛祂本身殺了強盜,也種下了殺業,這也是殺業。應該是有因果的,還是會有因果報應。   但是密教裡面金剛乘有一種法叫做「牽識法」,這個叫做「秘密牽識法」。我們曾經談過一位密教祖師,祂在密教修行的地方,並不是衛生很好的,以前在山頂上的衛生並不是很好。   在修持過程當中,在靜坐當中,有一些跳蚤跳到前面來,在後面跳。這位祖師爺就一按,抓著一隻跳蚤,一彈就把牠彈掉了,一抓就死了。但是祖師爺這樣也是殺生,跳蚤也是生命。但祖師爺利用祂的神通遊戲「牽識法」,就把這個跳蚤的神識牽到很高的境界去。   蓮華生大士也是一樣,祂殺魔子跟魔妻的時候,應用很秘密的「牽識法」,一剎那,一彈指間,把這個魔子跟魔妻送上的色究竟天,就是金剛宮色究竟天,那是很高的境界。應該講起來,這是一個超度,把人本身的神識送上色究竟天,這種能力是非常超然,很不簡單的,這叫做密教的「牽識法」。懂得「牽識法」,進入「牽識法」的秘密裡面,這叫做大梵法王。   所以蓮華生大士祂雖然表面上是殺生,但是祂做了幾件事情。第一件,祂是出於善意的。第二,祂是慈悲的,祂慈悲這個魔子跟魔妻,不要種下殺業,把他們送上色究竟上,更高的境界去,這是超度。   不只是慈悲他是兩個,還慈悲所有的人民。這樣子有什麼因果?在最深的意義裡面,應該是善業,殺生反而變成善業,這就是密教本身不一樣的地方。   所以有「牽識法」,蓮師本身用誅法去殺生,結果用「牽識法」超度所有的人。所以祂的境界不同,這是一般來講,密教裡面境界上不一樣的。所以密教有所所謂的葷跟素不同,道理也是一樣在這裡。   一般來講,顯教出家眾,受菩薩戒的,都是絕對一定是要吃素的,因為他們害怕犯了五戒當中的殺生戒。但是你假如像蓮華生大士,那不得了,祂犯的業更重,但是因為祂是金剛乘,是密教,所以祂知道大幻化網的因緣,懂得「牽識法」,能夠把生命的靈命,用「牽識法」送上更高的境界去,是一種超度。   所以密教裡面的吃葷,它的用法是一種超度,是出於慈悲心,用的是善法,是「牽識法」,這就不一樣,因為利用觀想的力量,利用了咒語的力量,利用自己本身牽識的力量,把意識牽走,牽到更高的境界,更高的天去。   所以在密教,□□一切的生物,你攝收了牠的營養的時候,你就很快的把牠的境界提高了。牠以後不用在生物界裡面輪迴了,牠將來不會再轉世在畜生道了。   在顯教來講,我不殺生,牠自動死了以後,牠還是轉生在畜生道、在地獄道、在餓鬼道,在六道裡面輪迴。   密教他攝取了牠的營養以後,加上了咒力加持牠,用他的氣,用他秘密的一種力量,把牠牽識,轉生天上界。那是因禍得福,表面上看起來是殺生、是禍,但是事實上是得到天福,這就是不同的地方。   所以金剛乘有他的秘密所在,金剛乘裡面有「牽識法」,金剛乘在外相看起來,是殺生,但是在內在大幻化網的這個神通遊戲裡面,就是一種很秘密的牽識。   所以一般行殊法的,反而是善的,是慈悲的,是超度的。這就是講解金剛乘裡面最秘密的意識,最秘密的一種玄妙的力量,不同的一種觀點。 嗡嘛呢唄咪吽

♣.......♣.......♣.......♣.....
..♣.......♣.......♣.......♣

Kita kembali membahas mengenai Mahamayajala.
  Kita telah membahas sampai peristiwa Padmasambhava membunuh putera iblis dan isteri iblis, ada orang yang bertanya : "Jika demikian, apakah tidak ada hukum karma ? Bagaimana bisa melakukan hal tersebut secara sembarangan?"   Mohon Anda sekalian telaah dengan seksama, pembunuhan pasti ada sebab dan akibatnya. Meskipun Padmasambhava memiliki abhijna yang Maha Luas, Beliau melakukan permainan kosmis, namun kenapa Beliau bisa sesuka hati membunuh putera dan isteri iblis ? Meskipun demi menyelamatkan rakyat dari kebinasaan, namun dimanakah akibat karma pembunuhan yang dilakukan Nya ? Ini merupakan suatu pertanyaan.   Ditinjau dari Divyacaksu dan Prajnacaksu Nya, Beliau membunuh dua orang tersebut adalah demi menolong para rakyat. Jika dilihat dari sudut pandang nidana, niat Nya adalah termasuk bajik. Seperti halnya dengan (kehidupan lampau) Buddha Sakyamuni yang membunuh satu orang perampok demi menyelamatkan lima ratus saudagar, itu dilakukan atas dorongan hati Bodhisattva. Karena jika saja Beliau tidak menolong lima ratus saudagar tersebut, maka lima ratus saudagar akan dihabisi oleh perampok itu. Sehingga demi menolong lima ratus saudagar, maka Buddha Sakyamuni membunuh perampok, dengan demikian juga telah menanamkan karma pembunuhan. Memang ada hukum karmanya, hukum sebab akibat pasti ada.   Namun di dalam Tantrayana, Vajrayana mempunyai satu metode yang dinamakan "Metode memindahkan kesadaran." , yang disebut "Metode Rahasya Memindahkan Kesadaran." Kita pernah membahas mengenai kisah seorang Guru leluhur tantra yang menekuni bhavana di sebuah tempat yang tidak begitu bersih, pada masa itu kebersihan lingkungan di atas gunung masih kurang.   Pada saat beliau bermeditasi, ada kutu loncat yang menghampirinya, ada juga yang melompat di belakang. Guru tersebut sekali menepuk langsung mati dua kutu. Apa yang dilakukan Guru itu adalah pembunuhan, karena kutu loncat juga punya nyawa, namun sang Guru menggunakan permainan abhijnanya (metode pemindahan kesadaran) , memindahkan kesadaran dari kutu loncat ke tingkatan yang lebih tinggi.   Demikian juga dengan Padmasambhava, saat Beliau membunuh isteri dan putera iblis, juga menggunakan metode pemindahan kesadaran, dalam sekejap Beliau membawa kesadaran isteri dan putera iblis menuju ke Akanistha, yaitu di Istana Vajra yang berlokasi di Surga Akanistha, itu adalah tingkatan yang tinggi. Ini merupakan penyeberangan arwah, menyeberangkan kesadaran orang tersebut ke Surga Akanistha, kemampuan ini sangat luar biasa, sungguh bukan hal yang mudah, inilah metode Pemindahan Kesadaran dalam Tantrayana. Barangsiapa menguasai Metode Pemindahan Kesadaran dan mampu memasuki rahasia Metode Pemindahan Kesadaran, maka ia disebut sebagai Mahabrahma Dharmaraja.   Jadi meskipun kelihatanya Padmasambhava telah membunuh, namun sesungguhnya Beliau sedang melakukan beberapa hal. Yang pertama, Beliau mempunyai niat yang bajik. Kedua, Beliau memiliki maitrikaruna, Beliau berwelas asih pada isteri dan putera iblis, mencegah mereka melakukan karma pembunuhan yang berat, menyeberangkan mereka ke Surga Akanistha, tingkatan yang lebih tinggi, ini merupakan penyeberangan arwah.   Beliau tidak hanya mengasihani dua orang tersebut, namun Beliau juga mengasihani semua rakyat. Dengan demikian, sebab - akibat seperti apakah yang ada ? Dalam makna yang terdalam, seharusnya ini merupakan kusalakarma (karma baik) , membunuh malahan menjadi karma baik, disinilah letak keistimewaan dalam Tantrayana.   Oleh karena itu ada metode pemindahan kesadaran, Padmasambhava sendiri membunuh menggunakan abhicaruka, kemudian Beliau menyeberangkan arwah menggunakan metode pemindahan kesadaran. Jadi Beliau memiliki tingkatan spiritual yang istimewa, secara umum dikatakan bahwa tingkatan dalam Tantrayana adalah berbeda. Maka dalam Tantrayana juga memiliki pandangan berbeda mengenai makanan bernyawa dan makanan vegetarian, prinsipnya juga seperti ini.   Secara umum, para bhiksu bhiksuni di aliran eksoterik, dan yang telah menerima Bodhisattvasila, pasti vegetarian, karena mereka khawatir melanggar sila pembunuhan dalam pancasila. Namun, jika seperti Padmasambhava, ini sungguh luar biasa, karma yang dilakukan Nya lebih berat, namun karena Beliau adalah Vajrayana, Tantrayana, maka Beliau memahami mengenai nidana dalam Mahamayajala. Beliau juga memahami Metode Pemindahan Kesadaran, yang mampu menghantarkan kesadaran ke tingkatan yang lebih tinggi, merupakan suatu metode penyeberangan arwah.   Jadi makanan non vegetarian dalam Tantrayana, itu juga sebuah penyeberangan arwah, motivasinya adalah maitrikaruna, menggunakan metode kebajikan, metode pemindahan kesadaran, inilah perebedaannya, karena menggunakan kekuatan visualisasi, menggunakan kekuatan mantra, menggunakan kekuatan diri sendiri dalam memindahkan kesadaran, memindahkannya menuju tingkatan yang lebih tinggi.   Oleh karena itu, dalam Tantrayana, setelah Anda menerima nutrisi dan manfaat dari makanan non vegetarian, maka Anda akan membantunya meningkatkan kondisi kesadaran. Kelak dia tidak perlu bertumimbal lahir lagi di alam hewan.   Sedangkan dalam eksoterik, saya tidak membunuh, kelak setelah dia meninggal dengan alami, ia akan kembali bertumimbal lahir di alam hewan, entah mungkin di neraka, di alam setan kelaparan , di salah satu enam alam.   Dalam Tantrayana, akan digunakan kekuatan mantra, menggunakan prana murni, mengunakan kekuatan rahasya, memindahkan kesadaran hewan tersebut ke alam yang lebih tinggi. Demikian adalah mengubah petaka yang mereka terima menjadi berkah, kelihatanya mereka telah dibunuh, dan itu adalah sebuah petaka, namun sesungguhnya itu adalah proses mereka memperoleh berkah surgawi, disinilah letak perbedaannya. (ket : makanan non vegetarian yang dimakan adalah yang memenuhi tiga syarat, yaitu bukan diri sendiri yang membunuh, tidak menyaksikannya dibunuh dan tidak memerintahkan untuk membunuhnya. )   Jadi di dalam Vajrayana terdapat makna yang sangat mendalam, dalam Vajrayana ada metode memindahkan kesadaran, walau dari luar seakan membunuh, namun di dalam permainan kosmis Mahamayajala merupakan metode pemindahan kesadaran yang sangat mendalam.  Sehingga secara umum abhicaruka adalah berdasarkan niat kebajikan, maitrikaruna dan penyeberangan arwah. Inilah penjelasan mengenai kesadaran terdalam yang paling subtil dalam Vajrayana, merupakan sebuah kekuatan luhur namun sangat mendalam , merupakan sudut pandang yang berbeda.

Om Mani Padme Hum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Segala Pahala Kebajikan dari pembabaran Dharma di blog ini, seluruhnya dipersembahkan kepada Mula Guru Dharmaraja Lian Sheng, semoga Dharmaraja Lian Sheng selamanya menetap di dunia, dan memutar Roda Dharma dalam bentuk kendaraan besar dan kecil untuk berbagai tingkat kemampuan dalam motivasi semua makhluk yang ada saat ini. Semoga saya dapat segera mencapai Pencerahan Sempurna demi semua makhluk. Semoga semua makhluk yang hidup di Samsara dapat berjodoh dengan Buddha Dharma, mempraktekkan Dharma, setelah memperoleh pengetahuan, dapat mengalahkan musuh - musuh yang berbahaya, dari ketiga racun, dan dapat mencapai Pencerahan

Om Mani Padme Hum

Secara khusus saya mengucapkan terima kasih kepada Saudara Sedharama, Lian Hua Shi An yang telah menerjemahkan sangat banyak Materi Dharma dari Bahasa Mandarin ke Bahasa Indonesia, yang mana hasil terjemahannya sangat banyak yang saya post di blog ini

Manjusri Mantra

Music


Music