Minggu, 27 Februari 2011

Mahacakravajra Dharani Sutra


Kutipan Intisari


Buddhabashitamahacakravajradharadharanisutra


Lokasi : Gunung Grdhrakuta di Rajagirha

Hadirin : 1250 Mahabhiksu dan 36000 Bodhisattva Mahasattva

Beserta para bhiksuni, upasaka, upasika, Dewa Naga astagathya

Nidana Pembabaran

Pertanyaan dari Vajrapani :

“Kelak setelah Parinirvana Sang Baghavan, bagaimanakah cara menjalankan metode Dharma Dhara ?”


10 Syarat Keberhasilah Dalam Berbagai Sadhana dan Metode

Buddha menjawab Vajrapani : “Sadhu-sadhu ! Engkau sekalian wahai para Vajra, menanyakan hal-hal yang bermanfaat ini, demi para insan di masa akhir Dharma. Kini renungkanlah dengan baik, Aku akan membabarkan syarat keberhasilan untuk memperoleh manfaat. Bagi yang ingin menekuni metode Dharma Dhara, serta segala macam sadhana, aktifitas kebajikan, pelafalan sutra dan meditasi, syarat keberhasilannya adalah sebagai berikut :

  1. Kesucian (Sila)
  2. Senantiasa teguh dalam keyakinan dan ketulusan
  3. Rajin penuh disiplin , tidak mundur .
  4. Membalas budi maîtri Buddha.
  5. Membangkitkan ikrar agung (Bodhicitta) untuk siang dan malam selalu tekun berusaha membalas budi Guru, Sangha, ayah dan bunda.
  6. Membalas budi Bodhisattva.
  7. Membalas budi Vajra.
  8. Membalas budi Dewa Trayastrmsa (Dipimpin oleh Sakradevanam Indra atau yang dikenal sebagai Tiangong oleh masyarakat Tionghoa, seorang Dewa yang banyak memegang kendali atas insan di bumi ini).
  9. Membalas budi Caturmaharajika (Empat Raja Langit yang senantiasa melindungi keempat benua dan para siswa Buddha)
  10. Membalas budi jasa Para Dewa Rsi Vidyadhara.

Penjelasan Tambahan:

Banyak siswa Buddha (Praktisi Buddhisma) saat ini yang menganggap manusia hidup di dunia adalah karena karmanya maka tidak perlu berterima kasih pada para dewa, sebenarnya bukan demikian cara memahami karma. Dalam berbagai Sutra Buddha jelas disebutkan bahwa banyak sekali Para Dewa yang berbudi dalam menjaga keseimbangan dan kelangsungan semesta ini. Demikian juga contoh yang paling sederhana adalah orang tua dan juga sanak keluarga kita, orang tua melahirkan dan membesarkan kita, keluarga juga banyak membantu kita, dengan demikian, pantaskah kita katakan bahwa kita tidak perlu berterima kasih dan tidak berhutang pada siapapun karena apa yang kita terima selama ini memang sudah demikian karmanya. Apalagi pada kekuatan yang tak terlihat yang membantu menopang dunia.

Jika tanpa menjalankan poin diatas namun kita sendiri merasa telah berhasil dalam Dharma, hendaknya kita mawas diri, karena diluar syarat tersebut semua macam angan - angan keberhasilan adalah sekedar khayalan belaka, atau malahan lebih parah adalah disesatkan oleh mara, makin lama arahnya makin tidak jelas, seumur hidup menghabiskan waktu dengan sia - sia.

Lebih baik menghindari berangan angan tentang mengaggap diri sendiri telah mencapai keberhasilan, karena pikiran itu hanya akan menghambat keberhasilan yang lebih tinggi lagi. Perbanyak pikiran bertobat dan merasa diri ini masi perlu lebih baik lagi, dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati memohon Guru, Buddha dan Bodhisattva selalu membimbing kita. Tinggalkan khayalan khayalan dan pengandaian pengandaian yang tak berguna mengenai kehebatan diri yang sebenarnya hanya merupakan keangkuhan diri sendiri.


Lanjutan

Kutipan Intisari

Buddhabashitamahacakravajradharadharanisutra

Lokasi : Gunung Grdhrakuta di Rajagirha

Hadirin : 1250 Mahabhiksu dan 36000 Bodhisattva Mahasattva

Beserta para bhiksuni, upasaka, upasika, Dewa Naga astagathya


Nidana Pembabaran


Pertanyaan dari Vajrapani :

Kelak setelah Parinirvana Sang Baghavan, bagaimanakah cara menjalankan metode Dharma Dhara ?”


Kondisi Masa Akhir Dharma


Buddha memberitahukan kepada Vajrapani :

Kelak di masa penghujung Dharma, saat Aku telah Parinirvana, para insan hanya memiliki sedikit berkah, tiga malapetaka timbul, para setan – racun dan mara semakin merajalela. Jambudvipa berguncang, banyak bermunculan roh roh jahat, 84000 mara, masing-masing mara mempunyai lima ribu kerabat, mereka semua membunuh dan melukai para insan di Jambudvipa tak terhingga banyaknya. Anda sekalian para Vajra, di pasamuan ini dapat mendengarkan Dharma nan rahasya ini. Anda sekalian para vajra yang mendengarkan tata cara penjapaan mantra, segera japakanlah Mahacakravajradharani, Anda yang tidak menjalankan metode ini (yang tidak terlebih dahulu memperoleh abhiseka dari Guru), meskipun memperoleh kemanjuran semua mantra, namun telah melanggar dosa mencuri Dharma. Setelah meninggal dunia kelak akan terjerumus kedalam neraka dan setelah menerima penderitaan atas pelanggaran tersebut, akan terlahir kembali di alam hewan, demikianlah akibat dosa dari perbuatan yang menyimpang tersebut.”


Dengarkanlah dengan baik, Aku akan membabarkan mantra abhiseka demi Anda sekalian, bila ada para putera puteri yang berbudi beserta semua dewa resi, vajra, Bodhisattva, yaksa, setan dan para dewa, menjapakan Dharani ini 21 kali akan menyukseskan semua macam mantra, segala kebajikan yang dilakukan juga akan segera memperoleh keberhasilan.”


Oleh karena Dharani inilah, maka para Buddha Sepuluh Penjuru di masa lampau mencapai Kebuddhaan, para Bodhisattva memperoleh Kebuddhaan, para Vajra memperoleh tubuh yang tak terhancurkan, para resi memperoleh siddhi.”


Penekun Dharani ini mampu menyempurnakan semua mudra dan mandala. Bagaikan telah memasuki mandala agung tanpa harus mendirikan mandala.”


Ataupun saat mendirikan mandala timbul berbagai macam malapetaka, seperti malapetaka langit, petaka bumi, kesulitan dari raja, perampok, air, api, para yaksa, dewa, naga, oara mara dan semua kesulitan yang ditimbulkan oleh manusia, japakanlah Dharani ini selama tujuh hari tujuh malam dengan menjaga kesucian dan menyalakan dupa, dihadapan rupang adinata menjapa Dharani ini dan menyatakan bertobat atas karma tubuh-ucapan dan pikiran, maka semua karmawarana akan sirna, para dewa dan setan akan bersukacita, semua penyakit akan sirna.”


Kemudian, Buddha memberitahukan kepada Vajrapani, Ananda dan para dewa resi yang tak terhingga banyaknya :


Wahai Anda sekalian, dengarkanlah baik-baik :”


Bila Anda (yang menekuni Dharani ini) menjapa mantra Vajra, maka Aku akan mendirikan sebuah mandala di surga Vajra.”

Bila Anda (yang menekuni Dharani ini) menjapa mantra Bodhisattva, maka Aku akan mendirikan sebuah mandala di surga Bodhisattva.”

Bila Anda (yang menekuni Dharani ini) menjapa mantra Dewa, maka Aku akan mendirikan sebuah mandala di surga Dewa.”

Bila Anda (yang menekuni Dharani ini) menjapa mantra Dewa Naga, maka Aku akan mendirikan sebuah mandala di Istana Naga.”

Bila Anda (yang menekuni Dharani ini) menjapa mantra 28 bagian dewa dan setan, maka Aku akan mendirikan sebuah mandala di surga dewa dan setan.”

Bila Anda (yang menekuni Dharani ini) menjapa mantra yaksa atau raksasa, maka Aku akan mendirikan sebuah mandala di surga yaksa atau surga raksasa.”

Bila Anda (yang menekuni Dharani ini) menjapa mantra yaksa atau raksasa, maka Aku akan mendirikan sebuah mandala di surga yaksa atau surga raksasa.”

Buddha memberitahukan kepada Vajrapani :

Saat hendak membabarkan mantra ini, gunung, sungai dan semua bangunan akan mengalami enam macam guncangan, semua sumeru , dewa dan setan akan merasa cemas (takut menyaksikan fenomena). Para Raja Naga akan lari tunggang langgang. Dewa awan dan hujan, serta 33 surga akan merasa cemas.”


Kemudian Baghavan membabarkan Kayamantra (Mantra Tubuh) :

(
Tidak ditulis karena dalam menekuni segala Metode dari Vajrayana harus mengikuti yang diajarkan oleh Guru dan Mantra / Dharani yang diajarkan oleh seorang Guru sangat mungkin terdapat perbedaan dengan Guru lain)


Kemudian Sang Baghavan melanjutkan dengan pembabaran Mahacakravajradharani :

Tidak ditulis karena dalam menekuni segala Metode dari Vajrayana harus mengikuti yang diajarkan oleh Guru dan Mantra / Dharani yang diajarkan oleh seorang Guru sangat mungkin terdapat perbedaan dengan Guru lain」


Dharani ini akan memberikan keberhasilan segera pada semua sadhana tantra yang diperoleh abhisekanya dari seorang Acarya. Namun bagi yang tidak memperoleh abhiseka dari Acarya, Dharani ini hanya akan berfungsi bila sadhaka berada di tempat yang tidak terdapat seorang Acarya, bahasa yang menjadi kendala, sebuah tempat yang jauh dan terpencil, metode ini merupakan Rahasya Agung untuk mencapai keberhasilan, metode ini merupakan upaya kausalya yang paling rahasia dari Sakyamuni Buddha.

Keterangan: Semua Tatacara yang berkaitan dengan Mahacakravajra Dharani ini (termasuk Mudra dan Visualisasi) harus diajarkan oleh seorang Guru (di dalam tradisi Vajrayana, terutama Tantra Tibet sangat menekankan pentingnya Transmisi melalui Ucapan secara langsung dari seorang Guru) sebelum melaksanakannya juga harus terlebih dahulu menerima Abhiseka


Penjelasan Mengenai Mahacakravajra Dharani oleh Maha Guru Lian Sheng

Sumber: Buku Maha Guru Lian Sheng ke - 96 盧勝彥的心要 (Lu sheng Yan De Xin Yao)


昔日,彌勒菩薩問釋迦牟尼佛:「三乘教法之外,還有法嗎?

  釋迦牟尼佛答:「我有摩訶三昧耶秘密內法,依之修行,能令大乘行者速得成佛。」

  而這摩訶三昧耶秘密內法,就是「密教」。

  我(蓮生活佛)最後依止「摩訶三昧耶秘密內法」修行,如今,證明釋迦牟尼佛的金言:「速得成佛」。

Dulu, Maitreya Bodhisattva pernah bertanya kepada Sakyamuni Buddha :

Selain ajaran Sravaka, Pratyeka dan Bodhisattvayana, adakah metode lain?”

  Sakyamuni Buddha menjawab :

Aku mempunyai Metode Dalam dari Mahasamayarahasya, bila melakukan bhavana sesuai dengan metode ini, akan membuat sadhaka Mahayana segera merealisasikan Kebuddhaan.”

  Metode Dalam dari Mahasamayarahasya ini adalah Tantrayana.

 Saya, Liansheng, akhirnya melakukan bhavana dengan berdasarkan “Metode Dalam dari Mahasamayarahasya” ini, sampai saat ini membuktikan petuah Sakyamuni Buddha : “Segera merealisasikan Kebuddhaan.”  

* * *


有人問:「蓮生活佛,為何您的一切咒法,皆得成就?

  我答:「這其中有一大秘密也。」

  我會唸「大輪金剛陀羅尼」。

  我會結「大輪金剛手印」。

  大輪金剛陀羅尼經云:「誦此咒廿一遍,能成一切咒法,善事速得成就,能一切印法,一切壇法,當入曼荼羅大壇,不用事壇。」

  陀羅尼集經云:「誦此咒三七遍,即當入一切曼荼羅,所作皆成,誦咒有身印等種種印法,若作手印,誦 諸咒法,易得成驗。若未曾入灌頂壇者,不得輒作一切手印,若 人誦此咒,即同入壇,作印行用,不成盜法罪。」

  大藏秘要云:「依密教中說,一切真言手印,必從師授,若未入灌頂輪壇,輒結手印作 法,得盜法罪,所作不成,若於如來像前,誦此咒廿一遍,即如見佛,即同入一切曼荼羅,所求諸法,皆得成就。」

  「大輪金剛手印」見拙作「密宗羯摩法」。

  「大輪金剛陀羅尼」如下..

  「南摩司得里牙。提維嘎難。打他噶打難。嗡。維喇及。維喇及。摩訶佳割喇。乏及里。酒打。酒打。酒喇得。酒喇得。得喇夷。得喇夷。維達嘛你。三槃戛 你。得喇嘛底。細達。幾里牙。得覽。梭哈。」

  此即咒法成就的秘密心要。


Ada orang yang bertanya : “Buddha Hidup Liansheng, mengapa semua sadhana dan mantra Anda memperoleh keberhasilan ?”

Saya menjawab : “Karena didalamnya terdapat sebuah rahasya agung.”

  Saya tekun menjapa Mahacakravajra Dharani

 Saya membentuk Mahacakravajra Mudra 

  Dalam Mahacakravajra Dharani Sutra dikatakan :

Dengan menjapakan mantra ini 21 kali, akan memberikan keberhasilan dalam semua mantra, segala kebajikan yang dilakukan akan segera memperoleh keberhasilan, memberikan keberhasilan dalam semua mudra dan semua mandala, bagaikan memasuki mandala agung tanpa harus mendirikan mandala.”

  Dalam Sutra Kumpulan Dharani tertulis :

Menjapakan Dharani ini tiga atau tujuh kali, berarti memasuki semua mandala, semua yang dilakukan akan berhasil. Penjapaan mantra ada mudra tubuh dan berbagai macam metode mudra, bila membentuk mudra dan menjapakan segala mantra, akan mudah memperoleh keberhasilan. Namun bagi yang belum memasuki mandala abhiseka, tidak diperkenankan membentuk mudra, bila orang dapat menjapakan mantra ini, bagaikan memasuki mandala, membentuk mudra juga tidak akan menjadi pencurian Dharma.”

  Dalam Kiat Rahasya Tripitaka dikatakan :

Berdasarkan Tantrayana, semua mantra dan mudra harus diterima dari Guru, bila belum memasuki mandala untuk menerima abhiseka, walau membentuk mudra saja, berarti telah melakukan dosa pencurian Dharma, semua yang dilakukan tidak akan memperoleh keberhasilan yang sejati, namun bila dihadapan rupang Tathagata menjapakan mantra ini 21 kali, bagaikan berjumpa dengan Buddha, bagaikan memasuki semua mandala, semua metode yang dimohon akan memperoleh keberhasilan.”

  Untuk mudra Mahacakravajra dapat dilihat di buku 「密宗羯摩法」Sadhana Karman Tantrayana.

  

Berikut merupakan Mahacakravajra Dharani :

  「Nán mó sī de li yá. Tí wéi gā nán. Dǎ tā gé dǎ nán. Om. Wéi lǎ jí. Wéi lǎ jí. Mó hē jiā gē lǎ. Fá jí lǐ. Jiǔ dǎ. Jiǔ dǎ. Jiǔ lǎ de. Jiǔ lǎ De. De lǎ yí. De lǎ yí. Wéi dá ma nǐ. Sān pán jiá nǐ. De lǎma dǐ. Xì dá. Jǐ li yá. De lǎn. Suō hā.」

Ini merupakan kunci keberhasilan dari penjapaan mantra.


Keterangan Tambahan: Setiap Guru terkadang ada perbedaan dalam mengajarkan suatu Mantra. Mahacakravajra Dharani yang tertulis di atas adalah berdasarkan yang diajarkan oleh Maha Guru Dharmaraja Lian Sheng dan Mantra tersebut digunakan di Zhen Fo Zong, untuk Aliran lain nya mungkin terdapat perbedaan, dan dalam hal ini kita harus mengikuti yang diajarkan oleh Guru kita karena dalam mengajarkan suatu Sadhana seorang Guru yang telah merealisasikan Siddhi dalam Sadhana itu akan mengajarkan kepada murid nya tatacara
(Baik Mantra, Mudra, maupun Visualisasi) yang paling efektif dan sesuai dengan segala kondisi yang ada agar Muridnya dapat segera mencapai Siddhi seperti yang dicapai Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Segala Pahala Kebajikan dari pembabaran Dharma di blog ini, seluruhnya dipersembahkan kepada Mula Guru Dharmaraja Lian Sheng, semoga Dharmaraja Lian Sheng selamanya menetap di dunia, dan memutar Roda Dharma dalam bentuk kendaraan besar dan kecil untuk berbagai tingkat kemampuan dalam motivasi semua makhluk yang ada saat ini. Semoga saya dapat segera mencapai Pencerahan Sempurna demi semua makhluk. Semoga semua makhluk yang hidup di Samsara dapat berjodoh dengan Buddha Dharma, mempraktekkan Dharma, setelah memperoleh pengetahuan, dapat mengalahkan musuh - musuh yang berbahaya, dari ketiga racun, dan dapat mencapai Pencerahan

Om Mani Padme Hum

Secara khusus saya mengucapkan terima kasih kepada Saudara Sedharama, Lian Hua Shi An yang telah menerjemahkan sangat banyak Materi Dharma dari Bahasa Mandarin ke Bahasa Indonesia, yang mana hasil terjemahannya sangat banyak yang saya post di blog ini

Manjusri Mantra

Music


Music