Di dunia ini ada sesuatu yang sangat dahsyat dan jumlahnya tidak terbatas, sesuatu ini bukan diciptakan oleh tangan manusia, juga bukan berasal dari dalam bumi, sesuatu iini tidak akan pernah habis, karena begitu hilang selalau muncul kembali. Apakah sesuatu yang begitu dahsyat dan jumlahnnya tidak terbatas itu? Itu adalah keinginan manusia yang timbul dari pikiran. Keinginan itu tidak pernah habis dan selalu selalu muncul keinginan kembali setelah satu keinginan terpenuhi.
Itulah pikiran manusia, tidak pernah berhanti dan sangat sulit dikendalikan, seorang pilot yang bisa mengendalikan pesawat terbang yang sangat sulit, tetapi belum tentu bisa mengendalikan pikirannya. Mengendalikan pikiran manusia adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan, seseorang sangat mudah untum duduk diam dalam waktu yang lama, sangat mudah untuk berhenti berbicara dalam waktu yang lama, tetapi sangatlah sulit untuk menghentikan pikirannya, walaupun hanya 5 menit. Dalam 14 Pedoman Hidup manusia dikatakan musuh terutama manusia adalah dirinya sendiri. Mengapa begitu? Karena yang harus dikendalikan oleh manusia bukanlah foktor yang berasal dari luar dirinya, tetapi yang harus dikendalikan oleh manusia adalah pikiran yang berada di dalam dirinya.
Pikiran manusia terus menerus melahirkan keinginan yang tidak pernah habis dan terus menuntut untuk dipenuhi dan keinginan inilah yang sering menjadi penghambat keberhasilan seseorang. Keberhasilan di sini bukan berarti hanya keberhasilan dalam Pelatihan diri seseorang, keberhasilan di sini juga bisa berarti keberhasilan secara aspek duniawi, misalnya dalam bekerja dikantor, seorang pekerja selalu mempunyai keinginan untuk bermain-main dan bersantai (misalnya, main facebook, dsb) dan keinginan ini tidak pernah habis dan selalu muncul kembali setelah dipenuhi, sehingga di kantor pekerja itu hanya bermain-main dan pekerjaannya tidak sapat terselesaikan, dari contoh ini kita bisa melihat keinginan yang berasal dari piiran yang tidak terkendali bisa menghambat berbagai macam hal yang kita lakukan. Dalam pletihan diri juga demkian, bila seorang pelatih diri tidak bisa mengendalikan pikirannya yang terus melahirkan bermacam-macam keinginan duniawi, tentu saja sulit bagi nya untuk berhasil.Seseorang sangat jarang menyadari bahwa pikirannya yang terus memunculkan berbagai macam hal harus dikendalikan. Ucapan bisa dikendalikan dengan pikiran karena seseeorang berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara, demikian juga tindakan. Bagaimana dengan pikiran? Pikiran dapat dikendalikan dengan kesadaran dan ketenangan batin. Pikiran ini sangat penting untuk dikendaikan karena segala hal yang kita lakukan berasal dari pikiran. Bukan hanya keinginan, tetapi juga emosi, dan berbagai macam hal lainnya semuanya timbul dari pikiran kita.Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk mulai belajar mengendalikan pikiran-pikiran yang timbul dari dalam diri kita, dengan terkendalinya pikiran-pikiran itu, maka kita akan bisa menjadi lebih konsentrasi dan fokus dalam mengerjakan sesuatu sehingga hasilnya akan menjadi lebih baik dan lebih sempurna.
Minggu, 24 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Segala Pahala Kebajikan dari pembabaran Dharma di blog ini, seluruhnya dipersembahkan kepada Mula Guru Dharmaraja Lian Sheng, semoga Dharmaraja Lian Sheng selamanya menetap di dunia, dan memutar Roda Dharma dalam bentuk kendaraan besar dan kecil untuk berbagai tingkat kemampuan dalam motivasi semua makhluk yang ada saat ini. Semoga saya dapat segera mencapai Pencerahan Sempurna demi semua makhluk. Semoga semua makhluk yang hidup di Samsara dapat berjodoh dengan Buddha Dharma, mempraktekkan Dharma, setelah memperoleh pengetahuan, dapat mengalahkan musuh - musuh yang berbahaya, dari ketiga racun, dan dapat mencapai Pencerahan
Om Mani Padme Hum
Om Mani Padme Hum
Secara khusus saya mengucapkan terima kasih kepada Saudara Sedharama, Lian Hua Shi An yang telah menerjemahkan sangat banyak Materi Dharma dari Bahasa Mandarin ke Bahasa Indonesia, yang mana hasil terjemahannya sangat banyak yang saya post di blog ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar