Kamis, 18 November 2010

Orang yang Berhati Lapang Keberhasilan Semakin Luar Biasa

Orang yang Berhati Lapang
Keberhasilan Semakin Luar Biasa

(Intisari Ceramah Dharmaraja Liansheng Pada 11 Juni 2010 di Vihara Fasheng)

Sembah sujud pada Bhiksu Liaoming, sembah sujud Guru Sakya Zhengkong, sembah sujud pada Gyalwa Karmapa XVI, sembah sujud pada Guru Thubten Dhargye! Sembah sujud pada Triratna Mandala! Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, ada lagi Lama Lianti dari Vihara Fasheng, selamat siang semuanya!
Nanti saya akan memberikan kalian Abhiseka Vajra Mahacakra. Agama Tantra punya sebuah kitab sadhana berjudul "Cara Meraih Ketenangan dan Kebahagiaan", "Cara Meraih Ketenangan dan Kebahagiaan" yang saya peroleh adalah versi tulisan tangan, diberikan oleh mantan guru saya. Sekarang banyak buku cetakan "Cara Meraih Ketenangan dan Kebahagiaan", di dalam bahkan ada pelafalan mandarin, salah satunya adalah Vajra Mahacakra. Vajra Mahacakra memiliki semacam kekuatan, supaya orang yang tidak menerima abhiseka, boleh belajar Sadhana Tantra. Sadhana Tantra biasa perlu abhiseka baru boleh tekuni, jika tidak abhiseka, maka disebut "Dosa Melangkahi Sadhana", atau "Dosa Mencuri Sadhana"; Anda hanya baca kitab sadhana saja tanpa menerima abhiseka, ini disebut "Dosa Mencuri Sadhana". Namun, jika Anda di tempat yang sangat jauh dan terpencil, atau desa yang sangat terpencil, tidak ada Vajracarya, Anda tidak mungkin keluar menerima abhiseka, Vajracarya juga tidak mungkin pergi ke tempat Anda, tetapi Anda ingin menekuni sadhana ini. Asalkan Anda japa mantra Vajra Mahacakra, Anda pun boleh menekuni sadhana ini dan tidak dianggap dosa mencuri sadhana. Yidam yang satu ini adalah yidam terpenting di dalam "Cara Meraih Ketenangan dan Kebahagiaan". Dengan menjapa mantra Vajra Mahacakra, Anda pun boleh menekuni sadhana ini. Menunggu Vajracarya, jika berjodoh bertemu, Anda mohon lagi abhiseka langsung, ini boleh, ini adalah toleransi khusus. Bicara tentang terpencil, belakangan ini akan diadakan pemilu, tokoh politik melakukan invasi, kampanye di kota-kota besar, bahkan tempat terpencil pun mau dikunjungi, jika mendatangi tempat terpencil, luar biasa, orang-orang di sana pun memilih Anda. Pada suatu negara ada seorang tokoh politik mendatangi tempat yang sangat terpencil untuk kampanye. Mereka mengendarai mobil ke sana, sampai di lereng gunung, mobil terbalik, beberapa orang meninggal dunia. Tempat itu sangat terpencil, ada seorang petani tua melihat kondisi menggenaskan dari mobil yang terbalik, ia pun berbaik hati memakamkan orang-orang yang berada dalam mobil terbalik ini. Belakangan, polisi datang menginterogasi, petani tua berkata, "Saya sudah makamkan semua." Polisi pun bertanya, "Yang hidup mengapa Anda juga makamkan?" Petani tua berkata, "Tokoh politik mana boleh dipercaya!" Tempat terpencil, Vajracarya tidak membabarkan Dharma di sana, jika membabarkan Dharma di sana, mobil terbalik tetap harus ditolong! Vajra Mahacakra, pengertian "Mahacakra" adalah cahaya-Nya seperti sebuah Maha-Dharmacakra, seluruhnya bisa terpancar, baru disebut "Mahacakra". Tidak peduli Anda insan di alam mana pun, asalkan Anda ingin bersadhana, Ia pun memancarkan cahaya. (Hadirin tepuk tangan) Mantra yidam yang satu ini memang jarang dijapa orang, namun, sangat penting. Tempat terpencil, tidak ada orang yang datang, Vajracarya tidak datang, seperti kutub utara, seperti kutub selatan, seperti Afrika, di bumi ini masih banyak tempat yang sangat terpencil, namun, yidam Vajra Mahacakra bisa tiba, cahaya-Nya bisa tiba, menjapa mantra-Nya sama dengan abhiseka. (Hadirin tepuk tangan) Nanti, saya akan memberikan abhiseka Vajra Mahacakra kepada Anda semua, welas asih-Nya ibarat Dharmacakra yang besar, berputar seperti ini. Sang Buddha juga memutar Dharmacakra, pemutaran Dharmacakra pertama adalah bersabda tentang Dukha (penderitaan), Nirodha (sebab-sebab penderitaan), Samudaya (lenyapnya penderitaan), dan Marga (jalan menuju lenyapnya penderitaan), menyeberangkan 5 bhiksu, intinya menerangkan duka (penderitaan), sunya (kekosongan), anicca (ketidakkekalan), anatman (tiada aku); pemutaran Dharmacakra kedua, Beliau memutar Dharmacakra "prajna", merupakan Dharmacakra kebijaksanaan. Bagi kita sadhaka, prajna sangat penting, karena kita berlandaskan pada kebijaksanaan baru bisa terbebaskan. Pertama memutar Dharmacakra, menyeberangkan Hinayana, Dwiyana, Pratyeka, karena menekuni 12 nidana sehingga mencapai pencerahan, Hinayana, Dwiyana, ada lagi Mahayana yang membangkitkan Maha-Bodhicitta; pemutaran Dharmacakra ketiga adalah bersabda tentang "Madhyamika dan Vijnana" (pandangan tengah dan kesadaran), tidak peduli Buddha Sakyamuni memutar Dharmacakra apapun, semua karena Bodhicitta, karena bakat yang berbeda-beda, sehingga Beliau baru memutar Dharmacakra yang berbeda-beda. Karena siapa tergolong bakat apa, bakat Hinayana memutar Dharmacakra Hinayana, bakat Dwiyana Beliau pun memutar Dharmacakra Dwiyana, bakat Mahayana memutar Dharmacakra Mahayana, semua beda. Welas asih dan cinta Sang Buddha, sangat langka. Bicara tentang cinta, ada sebuah cerita kecil, kita sering mengatakan ikan dan air, air tidak bisa terlepas dari air, air tidak terlepas dari ikan, ikan pun berkata pada air, "Saya cinta sekali padamu, mata saya terbuka, setiap hari melihatmu, tidak pernah terpejam." Pernahkah Anda melihat ikan memejamkan mata? Ia tidur pun mata tetap terbuka, ikan meninggalkan air, ikan tidak bisa hidup lagi, selalu mencintai air. Air pun sangat mencintai ikan, lalu berkata pada ikan, "Saya juga tidak bisa terlepas darimu, karena, Anda lihat, saya memelukmu erat-erat. Bagian kulit mana yang tidak saya peluk?" Jadi, keduanya sangat mencintai, ikan dan air tidak terpisahkan. Saat ini, panci bicara, "Sudah hampir matang, masih omong kosong!" Ternyata sedang masak ikan, ikan bicara dengan air di dalam panci, panci pun berkata, sudah hampir mendidih masih omong kosong. Vajra Mahacakra ibarat air, kita semua ibarat ikan, cahaya-Nya selalu sempurna di sekitar kita, asalkan Anda menjapa mantra-Nya, arus cahaya-Nya bergolak di tubuh kita, sama dengan abhiseka. Jadi, Anda merenungkan yidam yang satu ini, sadhana apapun boleh ditekuni, sadhana mana yang ingin kita tekuni, kita boleh tekuni. Vihara Fasheng juga sangat aneh, tidak pilih yidam yang lain, malah pilih yidam ini. (Hadirin tepuk tangan) Nyatalah bahwa, Lama Lianti, Lama Lianxiang, mereka setiap saat peduli pada insan. Semoga kita semua memperoleh abhiseka yidam yang satu ini, arus Dharma pun selamanya tinggal pada diri kita, (hadirin tepuk tangan) Ini adalah semacam wujud welas asih dan cinta, memberikan welas asih dan cinta kepada seluruh insan. Dulu, ia pernah membuat sebuah majalah "Dunia Zhenfo", sebenarnya berjalan dengan baik, walaupun terputus di tengah jalan, namun, Mahaguru masih sangat merindukan majalah ini, (hadirin tepuk tangan) banyak data di dalamnya, jika masih ada satu majalah, alangkah bagusnya. Buddha Sakyamuni sangat menyayangi dan menghargai insan, Mahaguru juga sangat menyayangi dan menghargai insan, sehingga baru disebut "tidak mengabaikan seorang insan pun". Hanya murid yang meninggalkan Mahaguru, Mahaguru tidak pernah meninggalkan murid. (Hadirin tepuk tangan) Kadang-kadang, Mahaguru juga bisa merindukan murid-murid yang meninggalkan Zhenfo Zong, setiap saat peduli pada mereka, sekarang apakah mereka baik-baik saja? Apakah sekarang masih melatih diri? Ikut acarya atau bhiksu lain, atau guru dari aliran lain, bisakah memahami intisari Dharma dari guru tersebut? Apakah mencapai keberhasilan yang lebih baik? Saya selalu peduli pada mereka. Tentu saja, bisa kembali juga sangat baik, saya juga sambut dengan baik mereka yang kembali. Hati Mahaguru sangat lapang, di tempat guru lain, Anda juga harus belajar jadi murid yang patuh, jangan tinggalkan lagi, di tempat guru lain, juga harus melatih diri sungguh-sungguh, mencapai keberhasilan dengan sebaik-baiknya. Jika Anda tidak belajar sama sekali, Anda telah merdeka, Anda juga harus punya kemampuan untuk merdeka, kalau tidak akan kedinginan! Kelaparan! Seperti tadi malam turun hujan deras, angin ribut, Mahaguru juga bisa teringat, apakah mereka kedinginan! Pakailah baju yang lebih tebal! Terlalu panas, apakah mereka akan kepanasan; terlalu dingin, apakah mereka akan kedinginan, setiap saat peduli pada Anda semua, siapapun Anda. Buddha Sakyamuni juga demikian, Buddha mana pun sama, Buddha mana pun, seperti Buddha Sakyamuni tidak akan berkata pada murid, kalian tidak boleh pergi ke Dunia Lazuardi di Timur, tidak boleh ke tempat Buddha Bhaisajyaguru; Buddha Amitabha juga tidak akan berkata pada murid, kalian tidak boleh menemui Buddha Sakyamuni, menemui Buddha Sakyamuni sama artinya mencampakkan Buddha Amitabha. Tidak akan, Buddha dan Buddha adalah sama, semua welas asih, membangkitkan Bodhicitta, hati sangat lapang; jika Ia sendiri mengaku telah mencapai keberhasilan, sudah mencapai pencerahan, telah berhasil, kalian yang di sini adalah milik saya, tidak boleh pergi ke tempat lain, itu tidak benar, Buddha seperti itu bukanlah Buddha. Buddha sejati, hati-Nya sangat lapang, Anda boleh pergi ke Buddhaloka mana pun. Namun, Buddha akan kuatir, kalian bukan pergi ke Buddhaloka, tetapi turun ke 3 alam samsara, bertumimbal lahir di 6 alam kehidupan, ini baru menakutkan. Jadi, kalian harus mengenal siapa yang berhati lapang, hati semakin lapang, keberhasilannya semakin luar biasa; (hadirin tepuk tangan) Asura, Neraka, Setan Kelaparan, Hewan, semua berhati sempit. Jadi, melatih diri itu Anda cukup melihat hati, orang ini berhati lapang, apapun tidak merintanginya, keberhasilan orang ini sangat luar biasa, ini sangat penting. Om Mani Padme Hum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Segala Pahala Kebajikan dari pembabaran Dharma di blog ini, seluruhnya dipersembahkan kepada Mula Guru Dharmaraja Lian Sheng, semoga Dharmaraja Lian Sheng selamanya menetap di dunia, dan memutar Roda Dharma dalam bentuk kendaraan besar dan kecil untuk berbagai tingkat kemampuan dalam motivasi semua makhluk yang ada saat ini. Semoga saya dapat segera mencapai Pencerahan Sempurna demi semua makhluk. Semoga semua makhluk yang hidup di Samsara dapat berjodoh dengan Buddha Dharma, mempraktekkan Dharma, setelah memperoleh pengetahuan, dapat mengalahkan musuh - musuh yang berbahaya, dari ketiga racun, dan dapat mencapai Pencerahan

Om Mani Padme Hum

Secara khusus saya mengucapkan terima kasih kepada Saudara Sedharama, Lian Hua Shi An yang telah menerjemahkan sangat banyak Materi Dharma dari Bahasa Mandarin ke Bahasa Indonesia, yang mana hasil terjemahannya sangat banyak yang saya post di blog ini

Manjusri Mantra

Music


Music